Duel Klasik di Lebak Bulus, Bonek Nekat Hadir

Duel Klasik di Lebak Bulus 2004 lalu, ribuan Bonek turut hadir.
Stadion Lebak Bulus, Jakarta. (foto: SKOR.ID/Ady Sesotya)

Cerita soal keberanian dan nyali dari suporter Persebaya, Bonek memang sudah begitu panjang dalam dunia suporter Indonesia. Salah satu cerita yang pernah terjadi adalah ketika ratusan Bonek melakukan hal nekat, yakni hadir secara langsung untuk menonton pertandingan Duel Klasik antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya pada 15 April 2004 di stadion Lebak Bulus, Jakarta.

Sejak awal, di pertandingan tersebut Bonek memang tidak mendapatkan kuota. Namun ternyata saat hari pertandingan, sudah banyak Bonek yang siap mendukung tim kebangaannya. Menurut catatan dari KOMPAS (16/04/2004), sekitar 200 sampai 250 suporter Persebaya hadir dan akhirnya diberikan tempat khusus di samping tribun VIP dengan pengawalan ketat guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Mereka yang datang memang benar-benar suporter yang nekat. Ada sekitar 200 sampai 250 orang Bonek yang datang ke Lebak Bulus," kata Wastomi Suheri, Pembina Yayasan Suporter Surabaya dikutip dari KOMPAS (16/04/2004). Mayoritas suporter Bonek yang datang tersebut berasal dari daerah sekitar Jakarta. Hanya sekitar 50 yang berangkat dari Surabaya.

Wastomi juga menambahkan, bahwa sebenarnya sambutan dari The Jak Mania cukup baik karena akhirnya Bonek diperbolehkan ikut menyaksikan pertandingan secara langsung.

Hasil Pertandingan

Sayang, pada laga ini Persebaya harus takluk atas tim tuan rumah dengan skor 3-1. Tiga gol Persija Jakarta berkat sumbangsih Gustavo Hernan Ortiz (43') dan Emanuel de Porras (70', 72') hanya mampu dibalas satu gol oleh Persebaya melalui kontribusi legiun asing asal Argentina, Rodrigo Esteban Gauna menjelang akhir pertandingan (89').

Emanuel de Porras ketika menjebol gawang Persebaya. (foto: KOMPAS/Danu Kusworo)

Hasil ini membuat Bajul Ijo gagal mempertahankan peringkat kedua dalam klasemen sementara Liga Bank Mandiri X/2004.

Diluar dari hasil pertandingan, momen inilah yang diharapkan mampu diterapkan kembali pada era modern saat ini. Dimana dengan pengawalan ketat dan edukasi soal rivalitas sehat, maka bukan tidak mungkin suatu saat pertandingan Duel Klasik dapat disaksikan kembali oleh dua pihak suporter. Layaknya pertandingan besar di Eropa sana. Semoga.