Ketika Separuh Jiwa Timnas Adalah Persebaya

Penggawa Persebaya menjadi tulang punggung timnas Indonesia di Piala Tiger 1998.
Timnas Indonesia pada Piala AFF 1998 (foto: REUTERS)

Partisipasi Tim Nasional Indonesia dalam pagelaran Piala AFF 1998 menjadi salah satu sejarah yang bagi Persebaya. Pasalnya, ada sembilan pemain dari Persebaya yang dipanggil untuk membela tim Merah Putih.

Dari total 18 pemain yang dibawa berlaga di Vietnam, maka artinya separuh dari tim nasional adalah Persebaya! Luar biasa!

Meski memang tim nasional Indonesia diasuh oleh pelatih Rusdy Bahalwan yang sangat erat hubungannya dengan Persebaya, hal ini tetap saja tercatat sebagai sejarah yang baik untuk Bajul Ijo.

Berdasarkan catatan Tabloid BOLA (06/08/1998), berikut adalah para pemain Indonesia yang berangkat ke Vietnam.

Skuad Indonesia Piala Tiger 1998

Berikut adalah daftar skuad lengkap Indonesia dalam Piala AFF 1998, dikutip dari Tabloid BOLA (21/08/1998). Pemain yang ditulis tebal berasal dari Persebaya.

Posisi Nama Pemain
KiperKurnia Sandy
 Hendro Kartino
BelakangHartono
 Chairil Anwar
 Anang Ma'ruf
 Kuncoro
 Aji Santoso
 Nur'alim
 Mursyid Effendi
 Alexander Pulalo
 Bejo Sugiantoro
TengahUston Nawawi
 Yusuf Ekodono
 Bima Sakti
 Imam Riyadi
DepanWidodo C. Putro
 Kurniawan DJ
 Miro Baldo Bento
PelatihRusdy Bahalwan
Asisten PelatihNandar Iskandar
Pelatih KiperArjuna Rinaldi
ManajerAndrie Amin

Terjadi Pro dan Kontra

Banyaknya pemain Bajul Ijo yang mendapat panggilan tim nasional ternyata dikomentari oleh banyak orang. Ada yang mencibir, ada juga yang tak mempermasalahkan karena itu mutlak hak prerogatif pelatih.

Dikutip dari tabloid BOLA (21/07/1998), Djoko Malis eks pemain Green Force mempertanyakan hal itu. "Itu hak prerogatif pelatih. Tapi apakah kontribusi pemain Persebaya untuk timnas belum cukup? Apa tidak ada pemain lain?," ucapnya.

Namun meski demikian, pelatih Rusdy Bahalwan tetap mendapat dukungan dari beberapa pihak. Termasuk manajer tim nasional, Andrie Amin yang menjamin soal hak mutlak pelatih dalam memilih pemain.

"Saya jamin soal itu (pemanggilan pemain). Kita tak akan menghalanginya," kata Andrie Amin dalam Tabloid BOLA (13/03/1998).

"Saya punya resep sendiri dalam menyiapkan tim. Saya memantau penampilan hampir semua pemain di Liga Indonesia IV. Kalau kemudian saya tak mampu mengakomodasi keinginan banyak pihak, apa itu salah?" kata pelatih Rusdy Bahalwan dalam tabloid BOLA (21/07/1998).

Beliau juga mengatakan bahwa dipanggilnya penyerang Widodo C. Putro dan Kurniawan Dwi Yulianto sebagai bukti bahwa pemain pilihannya adalah pemain berkualitas dan sesuai kebutuhan tim.

Widodo C. Putro sendiri mencetak 10 gol bersama Persija, sedangkan Kurniawan DJ menjadi top skor sementara Liga Indonesia IV dengan torehan 20 gol.

Persebaya Tetap Berlatih & Punya Kualitas

Menilik kondisi kompetisi terakhir sebelum dihentikan, wajar jika pemain Persebaya bisa mendominasi tim nasional. Terlepas dari faktor pelatih yang sangat erat kaitannya dengan Bajul Ijo tentunya.

Persebaya gagah menjadi pemuncak klasemen Wilayah Barat dengan koleksi 28 poin, unggul atas Persija dan Persiraja. Itu pun Bajul Ijo masih menyimpan tabungan satu pertandingan.

Tampaknya tren positif The Dream Team sejak juara 1996/1997 masih melekat dalam tubuh arek-arek Green Force.

Apalagi dalam kesempatan terpisah (Tabloid BOLA 28/07/1998) pelatih Rusdy Bahalwan mengatakan jika pemain Persebaya tetap berlatih walaupun saat itu Liga Indonesia IV dibubarkan sejak akhir Mei.

Tentu dengan demikian proses adaptasi dan usaha mencapai peak peformance bisa terbantu. Sebab pemain yang sudah lama tidak berlatih secara kompetitif tentu akan butuh waktu lebih lama dalam mengejar kondisi terbaik. Belum lagi soal taktikal.

Maka pemilihan komposisi pemain oleh pelatih Rusdy Bahalwan ini sangat beralasan dan diharapkan mampu memberikan timnas Indonesia satu langkah lebih maju, khususnya dalam hal kesiapan tim.

Tingkat Kontribusi Pemain Persebaya

Dari lima pertandingan yang dijalani Indonesia pada Piala AFF 1998 ini, rata-rata pemain Persebaya menjadi starting line up dalam tiap pertandingan adalah 6,6 pemain. Angka ini lebih dari separuh jumlah pemain yang berlaga di lapangan, yakni 11 orang. Artinya, mereka dipercaya menjadi tulang punggung tim nasional untuk berjuang dan meraih kemenangan.

Untuk data lengkapnya terkait starting line up, gol, dan data lainnya dapat diakses pada halaman RSSSF berikut.

Peforma Lumayan Pada Turnamen

Diluar dari sorotan tajam karena melakukan tindakan melawan fair play, tim nasional Indonesia sejatinya tampil cukup apik pada Piala AFF edisi kedua ini.

Pada babak grup, Indonesia tergabung di grup A bersama sang juara bertahan Thailand, kemudian Myanmar dan Filipina. Garuda akhirnya finis pada posisi runner up dan berjumpa juara grup A.

Indonesia 3-0 Filipina [Matchday 1]

Pada pertandingan pertama, Indonesia langsung tancap gas dengan mengalahkan Filipina dengan skor telak 3-0. Pertandingan baru berjalan 15 menit, Indonesia sudah unggul berkat gol Widodo C. Putro. Tiga menit jelang turun minum, Indonesia mendapat hadiah penalti yang berhasil dieksekusi oleh Bima Sakti. Uston Nawawi menutup kemenangan Garuda pada menit ke-65.

Jumlah pemain dari Persebaya yang menjadi starter pada pertandingan ini sebanyak 7 orang.

Indonesia 6-2 Myanmar [Matchday 2]

Seolah belum puas, Indonesia lagi-lagi membombardir gawang lawan dan berhasil mencetak banyak gol. Kali ini Myanmar yang menjadi sasaran. Indonesia memang mengawali laga dengan kurang baik karena kecolongan gol Myo Hlaing Win pada menit ke-1.

Namun Indonesia berhasil mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 3-1 setelah Aji Santoso sukses mengeksekusi penalti pada menit ke-15, gol Widodo C. Putro saat pertandingan berjalan setengah jam, dan gol bunuh diri Min Aung pada menit ke-39.

Pada babak kedua, Garuda menambah tiga gol lagi. Bima Sakti mencetak gol keduanya selama turnamen Piala AFF 1998 pada menit ke-54. Striker Miro Baldo Bento juga tak mau ketinggalan. Penaltinya pada menit ke-75 gagal diantisipasi oleh kiper Myanmar, San Htwe. Dua menit kemudian, gol bunuh diri Min Thu menggenapkan keunggulan Indonesia menjadi 6-1.

Satu gol tambahan Myanmar dicetak oleh Myo Hlaing Win lima menit jelang bubaran. Indonesia berhasil menang dengan skor 6-2.

Jumlah pemain dari Persebaya yang menjadi starter pada pertandingan ini sebanyak 7 orang.

Indonesia 2-3 Thailand [Matchday 3]

Ini pertandingan yang cukup unik. Bagaimana tidak, kedua tim seolah seperti tidak ingin menang dan bermain datar saja. Seluruh lima gol pada laga ini tercipta pada babak kedua. Dimulai oleh Miro Baldo Bento pada menit ke-52, yang kemudian dibalas Kritsada Piandit lima menit kemudian. Memasuki menit ke-84, Indonesia kembali unggul namun kembali disamakan Therdsak Chaiman dua menit kemudian juga.

Gol bunuh diri Mursyid Effendi pada menit akhir membuat Thailand menang dengan skor tipis 2-3.

Dengan demikian, Indonesia finish pada posisi kedua pada klasemen akhir grup A dan harus berjumpa dengan juara grup B, Singapura pada babak semifinal.

Jumlah pemain dari Persebaya yang menjadi starter pada pertandingan ini sebanyak 5 orang.

Klasemen Akhir

No Klub Main Menang Seri Kalah Selisih Poin
1 Thailand 3 2 1 0 7-4 7
2 Indonesia 3 2 0 1 11-5 6
3 Myanmar 3 1 1 1 8-9 4
4 Filipina 3 0 0 3 3-11 0

Indonesia 1-2 Singapura [Semifinal]

Pada babak semifinal, Indonesia secara mengejutkan harus mengakui keunggulan Singapura, yang bahkan harus melalui fase playoff untuk berlaga di Piala AFF 1998 ini.

Setengah jam pertandingan berjalan, Indonesia sudah tertinggal 2-0 melalui gol Mohd Rafi Mohd Ali menit ke-12 dan Mohd Nazri Nasir menit ke-30. Melalui striker Miro Baldo Bento, Indonesia memperkecil ketertinggalan pada menit ke-34.

Sayang, hingga peluit panjang dibunyikan tidak ada gol lagi yang tercipta. Indonesia harus kembali merasakan perebutan juara ketiga.

Jumlah pemain dari Persebaya yang menjadi starter pada pertandingan ini sebanyak 6 orang.

Indonesia 3-3 Thailand 5-4p [Perebutan Ketiga]

Seperti yang kita singgung sebelumnya, Indonesia kembali harus melalui perebutan juara ketiga untuk kedua kalinya setelah edisi sebelumnya 1996 harus berjumpa Vietnam. Namun kali ini Indonesia berhasil menang setelah melalui babak adu penalti.

Dari Persebaya sendiri, Uston Nawawi dan Yusuf Ekodono diplot sebagai eksekutor penalti pada pertandingan ini.

Jumlah pemain dari Persebaya yang menjadi starter pada pertandingan ini sebanyak 8 orang.