Menjadi Polyglot Bareng Persebaya

Keberagaman dalam skuad Persebaya punya potensi bisnis edukasi/pendidikan.
Konten bahasa dalam akun instagram resmi klub. (Persebaya)

Salah satu tujuan dari undang – undang dasar negara republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk menjadi cerdas, seseorang membutuhkan ilmu yang luas dan dapat bermanfaat bagi oralnglain. Salah satu ilmu yang menurut saya dapat bermanfaat bagi oranglain adalah ilmu bahasa dan komunikasi.

Hal ini adalah karena setiap manusia saling terkoneksi dengan manusia lain, sehingga menurut pandangan penulis nilai kemanfaatan dari belajar bahasa sangat tinggi, terutama dalam komunikasi dan interaksi antarbudaya.

Polyglot adalah sebutan untuk orang-orang yang menguasai banyak bahasa.

Persebaya Surabaya, sebagai salah satu klub sepakbola di Indonesa, memiliki materi yang selain ahli dalam bermain sepakbola, juga beragam asal usulnya. Dari Indonesia saja, para pemain banyak mewakili lima pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatera ( Arif Satria – Sumatera Barat atau Minang ), Jawa ( Sebagian Besar Pemain ), Kalimantan ( Muhammad Hidayat – Bontang ), Sulawesi ( Reva Adi Utama – Makassar ) dan Papua ( Kambuaya dan Frank – Sorong dan Biak ) yang mempunyai bahasa yang jelas perbedaannya.

Skuad lokal Persebaya saat Piala Menpora 2021 lalu. (Persebaya)

Jika diperkecil kembali, mari kita membahas mengenai pulau Jawa yang memiliki enam provinsi. Bahasa di setiap provinsi pun berbeda – beda ( mengingat adanya bahasa Betawi, Sunda dan Jawa sebagai bahasa besar di Jawa ), bahkan, dalam satu provinsi pun juga memiliki kultur bahasa yang berbeda pula.

Seperti contoh di Jawa Timur, terdapat berbagai bahasa di dalamnya, mulai dari bahasa Jawa Suroboyo, Jawa Bojonegoro ( Samsul Arif – Bojonegoro ), Jawa Malangan, Jawa Osing, bahkan bahasa Madura ( Dicky Kurniawan ) juga merupakan bagian dari kekayaan budaya komunikasi Indonesia melalui bahasa.

Selanjutnya, mari kita menuju kepada bahasa Asing di dunia. Bahasa Inggris, memang menjadi komponen yang harus dikuasai untuk melantai di dunia internasional. Namun, seperti kita tahu bersama, terdapat bahasa – bahasa lain yang juga harus dipelajari sebagai tambahan ilmu, atau sebagai kartu truf jika ingin lebih dekat dengan masyarakat di negara tertentu.

Bruno Moirera by Persebaya Jose Wilkson by Persebaya Alie Sesay dan Taisei Marukawa by Persebaya

Deretan legiun asing Persebaya musim 2021-2022, dari kiri: Bruno Moreira, Jose Wilkson, Alie Sesay dan Taisei Marukawa. (Persebaya)

Dalam skuad Persebaya Surabaya saat ini, terdapat tiga bahasa berbeda yang dapat dipelajari jika mengacu pada adanya pemain asing di dalamnya. Bahasa tersebut adalah Inggris dari kultur Britannia raya dengan bahasa Inggris yang baku ( Alie Sesay ), Jepang ( Taisei Marukawa ) dan Portugis ( Wilkson dan Morreira ). Belum lagi, beberapa pemain lokal juga ada yang bisa berbicara bahasa asing selain Inggris, seperti Spanyol ( Mokhammad Syaifuddin ).

Orang – orang kaya bahasa ini, sering kita sebut sebagai Polyglot. Mereka ini sering dijadikan sebagai kunci berkomunikasi antar sesama manusia, karena kekayaan bahasa yang dimiliki akan memudahkan interaksi. Hal ini sangat penting bagi para pesepakbola, terutama jika mereka bermain di kancah internasional yang akan mempertemukan mereka dengan pemain – pemain dari seluruh dunia.

Sesuai judulnya, tullisan ini adalah opini sekaligus opsi yang dapat diambil oleh manajemen Persebaya di masapandemi seperti ini, untuk membantu keuangan, memperkaya konten Youtube, dan mewujudkan Persebaya Ariund The World, Persebaya yang dikenal oleh orang di seluruh dunia.

Oleh karena itu, saya rasa konten belajar bahasa sangat dibutuhkan sebagai media koneksi antar pemain, juga antar pemain kepada suporter. Suporter Persebaya, juga wajib mendapatkan feedback dari usaha – usaha mereka dalam mendukung Persebaya di situasi yang memaksa mereka tidak dapat menonton aksi mereka dalam lapangan. Mereka, tentunya ingin bisa berkomunikasi dengan para pemain secara langsung, meskipun itu dari cara – cara dalam jaringan.

Selain sebagai metode pendekatan, konten belajar bahasa sangat penting sebagai cara transfer budaya untuk generasi  penerus. Kita tahu, bahwa di Indonesia beberapa bahasa sudah mulai punah dan tergantikan oleh bahasa yang lebih modern.

Oleh karena itu, belajar bahasa, terutama bahasa lokal, menjadi urgensi penting untuk menyelamatkan generasi kita dari ketidaktahuannya terhadap budaya di Indonesia. Belajar bahasa ini, jika dilakukan oleh klub seperti Persebaya yang memiliki penggemar akan lebih mudah, karena mereka serasa diajak mengobrol, bahkan diajari oleh para pemain idola mereka.

Bruno Moreira ketika berbincang bahasa asing dengan M. Alimudin (Persebaya)

Konten belajar bahasa ala Persebaya, jika saya boleh bersaran, akan dilakukan dengan waktu satu minggu empat kali ( mengikuti jadwal kursus siswa sekolah ). Pemilihan hari, terserah manajemen Persebaya yang menentukan. Pemilihan empat hari belajar sangat efektif mengingat bahasa yang akan dipelajari berbeda setiap dua bulan sekali. Satu kali kelas belajar, bisa menggunakan dua atau dua setengah jam pelajaran dengan waktu yang fleksibel.

Terkait masalah waktu belajar Saya menyarankan waktu malam hari antara jam tujuh hingga Sembilan malam sebagai konten belajar sebelum tidur yang selain mengisi waktu istirahat pasca sekolah dan kerja, juga dapat menjadi cara untuk menyehatkan jam tidur. Kenapa? Karena setelah selesai belajar, orang akan lebih cepat mengantuk.

Karena ini merupakan konten ekslusif yang mungkin tidak semua bonek dan bonita dapat ikut, maka akan dikenakan biaya pendaftaran yang uangnya disamakan dengan jam kursus pada umumnya. Seperti Contoh, dengan enam belas kali pertemuan, maka biayanya adalah dua setengah juta. Untuk pemilihan bahasa, akan ditentukan oleh manajemen Persebaya dengan metode pendaftaran dua minggu sebelum satu kelas selesai. Jadi, urusan bisnis akan dapat, urusan manfaat akan juga dapat.

Jika dikonsep, maka gambaran kasarnya akan menjadi seperti ini:
Untuk bulan Juli dan Agustus, kelas bahasa Persebaya akan mengajarkan bahasa Jepang sebagai bahasa asing dan bahasa Papua sebagai bahasa lokal. Bahasa Papua akan diajarkan setiap hari Selasa dan Jumat, serta bahasa Jepang setiap Rabu dan Minggu. Barangsiapa yang ingin mendaftar segera hubungi admin dibawah, pembayaran akan dilakukan selama kursus online berlangsung.

Saya kira, begitulah konsep kasar dari konten belajar bahasa ala Persebaya versi saya. Jika hal ini dapat menjadi usulan, maka akan dapat menguntungkan Persebaya dan semua orang di dalamnya, baik keuntungan ilmu maupun bisnis.

Terimakasih atas perhatian semua dalam membaca tulisan singkat ini.

Artikel ini ditulis oleh Visnu Assyafiq Suwarto, salah satu followers Bonek Digital. Pernah bertugas meliput pertandingan Liga 1 sebagai fotografer. Anda dapat mengunjungi laman instagramnya di @visnusuwarto